Translate

Translate

Kamis, 27 September 2012

Kerajaan Mataram Kuno


       

 

      Kerajaan Mataram Kuno atau Kerajaan Mataram Hindu adalah nama sebuah kerajaan yang berdiri di Jawa Tengah pada abad ke-8, kemudian berpindah ke Jawa Timur pada abad ke-10. Para raja kerajaan ini banyak meninggalkan bukti sejarah berupa prasasti-prasasti yang tersebar di Jawa Tengah dan Jawa Timur, serta membangun banyak candi baik yang bercorak Hindu maupun Buddha. Kerajaan Medang akhirnya runtuh pada awal abad ke-11.
       Kerajaan Mataram Kuno adalah kerajaan Hindu di Jawa. Berdasarkan catatan yang terdapat pada prasassti yang ditemukan, Kerajaan Mataram Kuno bermula sejak pemerintahan Raja Sanjaya yang bergelar Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya. Ia memerintah Kerajaan Mataram Kuno hingga 732M.

Lokasi
      Kerajaab Mataram terletak di Jawa Tengah dengan pusatnya disebut Bumi Mataram. Daerahnya dikelilingi oleh pegunungan dan gunung-gunung. Ditengahnya mengalir banyak sungai. Karena itu daerahnya sangat subur yang memudahkan pertambahan penduduk. Menurut prasasti Sujomerto di Jawa Tengah hanya ada satu dinasti yaitu dynasti Syailendra yang semula beragama Hinsu Syiwa kemudian beralih beragama Budha.

B. Sumber Sejarah
1. Sumber sejarah Mataram Hindu (8-10 M) Dynasti Sanjayaa) Prasasti Canggal (732 M)
 a) Prasasti Canggal (732 M)
prasasti canggah
http://id.wikipedia.org/wiki/Prasasti_Canggal
Pendiri sebuah Lingga di desa Kunjarakunja oleh Raden Sanjaya yang kaya padi dan emas mula-mula diperintah oleh Raja Sanna dan digantikan Sanjaya.
b) Prasasti Balitung (907 M)
prasati balitung http://id.wikipedia.org/wiki/Prasasti_Mantyasih

Pemberian hadiah tanah kepada lima orang patih di Mantyasih yang telah berjasa terhadap kerajaan.
2. Sumber sejarah Mataram Budha (8-9 M) Dynasti Syailendra
 a) Prasasti Kalasan (778)
Prasasti Kalasan http://id.wikipedia.org/wiki/Prasasti_Kalasan

Pembuatan bangunan suci bagi Dewi Tara (istri Budha) dan sebuah biara untuk para pendeta dalam kerajaan keluarga syailendra oleh Maharaja Tejahpurnama Panangkaran atas bujukan para guru sang raja Syailendra. Kemudian Panangkaran menghadiahkan Desa Kalasan kepada Sangga Budha.
b) Prasasti Kelurak (782 M)
prasasti keleruk http://id.wikipedia.org/wiki/Prasasti_Kelurak
Pembuatan arca Manjusri yang merupakan perwujudan sang Budha, Dharma dan Sangga yang setara dengan Brahma, Wisnu, dan Siwa Raja yang memerintah saat itu bernama Indra.
c) Prasasti Ratu Boko (856 M)
prasasti ratu boko http://id.wikipedia.org/wiki/Situs_Ratu_Baka
Menceritakan kekalahan Balaputradewa yang kemudian melarikan diri ke Sriwijaya (menjadi raja) dalam perang saudara melawan kakaknya yaitu Pramodawardhani yang sudah menikah dengan Rakai Pikatan.
d) Prasasti Nalanda (860 M)
prasasti nalanda http://id.wikipedia.org/wiki/Prasasti_Nalanda

Asal-usul raja Balaputradewa sebagai putra dari raja Samaratungga dan cucu dari raja Indra ( dinasti Syailendra di Jawa Tengah)
e) Prasasti Ligor (860)
prasati ligor http://id.wikipedia.org/wiki/Prasasti_Ligor
Dibuat oleh raja Balaputradewa yang mengaku sebagai cucu raja Jawa dari wangsa Syailendra dengan gelar Sri Wiramairinmathana.
 Daftar raja-raja Medang
  1. Sanjaya, pendiri Kerajaan Medang
  2. Rakai Panangkaran, awal berkuasanya Wangsa Syailendra
  3. Rakai Panunggalan alias Dharanindra
  4. Rakai Warak alias Samaragrawira
  5. Rakai Garung alias Samaratungga
  6. Rakai Pikatan suami Pramodawardhani, awal kebangkitan Wangsa Sanjaya
  7. Rakai Kayuwangi alias Dyah Lokapala
  8. Rakai Watuhumalang
  9. Rakai Watukura Dyah Balitung
  10. Mpu Daksa
  11. Rakai Layang Dyah Tulodong
  12. Rakai Sumba Dyah Wawa
  13. Mpu Sindok, awal periode Jawa Timur
  14. Sri Lokapala suami Sri Isanatunggawijaya
  15. Makuthawangsawardhana
  16. Dharmawangsa Teguh, Kerajaan Medang berakhir
Pada daftar di atas hanya Sanjaya yang memakai gelar Sang Ratu, sedangkan raja-raja sesudahnya semua memakai gelar Sri Maharaja.

D. Kehidupan Ekonomi
Kehidupan ekonominya bersumber pada usaha pertanian. Hal ini dapat dibuktikan adanya pemberian tanah kepada para Sanggha didaerah kalasan dari pembebasan pajak patapanpupalar di Muntilan. Pada masa pemerintahan Raja Balitung, perdagangan mulai berkembang dalam prasasti Purworejo (900 M), raja memerintah pusat-pusat perdagangan. Untuk keadaan perekonomian dinasti Syailendra tidak diketahiu dengan pasti mungkin juga tidak jauh berbeda dengan dinasti Sanjaya. 

E. Kehidupan Sosial Budaya
Pada zaman Mataram, hubungan antara kalangan istana dan desa-desa cukup erat. Untuk menjaga keamanan terdapat berbagai peraturan yang harus ditaati oleh semua orang (pegawai maupun rakyat). Hal ini berarti menunjukkan bahwa masyarakat Mataram hidupnya sudah teratur. Kehidupan sosial masyarakat tersebut tidak jauh berbeda antara kerajaan dinasti Sanjaya maupun dinasti Syailendra. Keturunan raja Sanjaya yang beragama hindu mendirikan candi-candi di Jawa Tengah utara seperti candi di dataran tinggi Dieng yang dibangun antara 778-850 M, candi prambanan/ Loro Jonggrang (yang dibangun oleh Rakai Pikatan dan diteruskan oleh penggantinya dan selesai pada masa pemerintahan Raja Daksa 915 M), candi Sambisari, candi Ratu Baka dan lain-lain. Sedang pada dinasti Syailendra yang beragama Budha mendirikan candi mendut, pawon, borobudur, kalasan, sari dan sewu.


daftar pustaka :
http://sugionosejarah.wordpress.com/2011/10/03/kerajaan-mataram-hindu/
http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Medang

Tidak ada komentar: