Kerajaan Mataram Kuno adalah kerajaan Hindu di Jawa. Berdasarkan catatan yang terdapat pada
prasassti yang ditemukan, Kerajaan Mataram Kuno bermula sejak
pemerintahan Raja Sanjaya yang bergelar Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya.
Ia memerintah Kerajaan Mataram Kuno hingga 732M.
Lokasi
Kerajaab Mataram terletak di Jawa Tengah dengan pusatnya disebut Bumi Mataram. Daerahnya dikelilingi oleh pegunungan dan gunung-gunung. Ditengahnya mengalir banyak sungai. Karena itu daerahnya sangat subur yang memudahkan pertambahan penduduk. Menurut prasasti Sujomerto di Jawa Tengah hanya ada satu dinasti yaitu dynasti Syailendra yang semula beragama Hinsu Syiwa kemudian beralih beragama Budha.
Kerajaab Mataram terletak di Jawa Tengah dengan pusatnya disebut Bumi Mataram. Daerahnya dikelilingi oleh pegunungan dan gunung-gunung. Ditengahnya mengalir banyak sungai. Karena itu daerahnya sangat subur yang memudahkan pertambahan penduduk. Menurut prasasti Sujomerto di Jawa Tengah hanya ada satu dinasti yaitu dynasti Syailendra yang semula beragama Hinsu Syiwa kemudian beralih beragama Budha.
B. Sumber Sejarah
1. Sumber sejarah Mataram Hindu (8-10 M) Dynasti Sanjayaa) Prasasti Canggal (732 M)
1. Sumber sejarah Mataram Hindu (8-10 M) Dynasti Sanjayaa) Prasasti Canggal (732 M)
a) Prasasti Canggal (732 M)
prasasti canggah http://id.wikipedia.org/wiki/Prasasti_Canggal |
Pendiri sebuah Lingga di desa Kunjarakunja oleh Raden Sanjaya yang kaya padi dan emas mula-mula diperintah oleh Raja Sanna dan digantikan Sanjaya.
b) Prasasti Balitung (907 M)
prasati balitung http://id.wikipedia.org/wiki/Prasasti_Mantyasih
2. Sumber sejarah Mataram Budha (8-9 M) Dynasti Syailendra
a) Prasasti Kalasan (778)
Prasasti Kalasan http://id.wikipedia.org/wiki/Prasasti_Kalasan
Pembuatan bangunan suci bagi Dewi Tara (istri Budha) dan sebuah biara untuk para pendeta dalam kerajaan keluarga syailendra oleh Maharaja Tejahpurnama Panangkaran atas bujukan para guru sang raja Syailendra. Kemudian Panangkaran menghadiahkan Desa Kalasan kepada Sangga Budha.
b) Prasasti Kelurak (782 M)
Pembuatan arca Manjusri yang merupakan perwujudan sang Budha, Dharma dan Sangga yang setara dengan Brahma, Wisnu, dan Siwa Raja yang memerintah saat itu bernama Indra.
prasasti keleruk http://id.wikipedia.org/wiki/Prasasti_Kelurak
c) Prasasti Ratu Boko (856 M)
Menceritakan kekalahan Balaputradewa yang kemudian melarikan diri ke Sriwijaya (menjadi raja) dalam perang saudara melawan kakaknya yaitu Pramodawardhani yang sudah menikah dengan Rakai Pikatan.
prasasti ratu boko http://id.wikipedia.org/wiki/Situs_Ratu_Baka
d) Prasasti Nalanda (860 M)
prasasti nalanda http://id.wikipedia.org/wiki/Prasasti_Nalanda
Asal-usul raja Balaputradewa sebagai putra dari raja Samaratungga dan cucu dari raja Indra ( dinasti Syailendra di Jawa Tengah)
e) Prasasti Ligor (860)
prasati ligor http://id.wikipedia.org/wiki/Prasasti_Ligor
Dibuat oleh raja Balaputradewa yang mengaku sebagai cucu raja Jawa dari wangsa Syailendra dengan gelar Sri Wiramairinmathana.
Daftar raja-raja Medang
- Sanjaya, pendiri Kerajaan Medang
- Rakai Panangkaran, awal berkuasanya Wangsa Syailendra
- Rakai Panunggalan alias Dharanindra
- Rakai Warak alias Samaragrawira
- Rakai Garung alias Samaratungga
- Rakai Pikatan suami Pramodawardhani, awal kebangkitan Wangsa Sanjaya
- Rakai Kayuwangi alias Dyah Lokapala
- Rakai Watuhumalang
- Rakai Watukura Dyah Balitung
- Mpu Daksa
- Rakai Layang Dyah Tulodong
- Rakai Sumba Dyah Wawa
- Mpu Sindok, awal periode Jawa Timur
- Sri Lokapala suami Sri Isanatunggawijaya
- Makuthawangsawardhana
- Dharmawangsa Teguh, Kerajaan Medang berakhir
Pada daftar di atas hanya Sanjaya yang memakai gelar Sang Ratu, sedangkan raja-raja sesudahnya semua memakai gelar Sri Maharaja.
D. Kehidupan Ekonomi
Kehidupan ekonominya bersumber pada usaha pertanian. Hal ini dapat dibuktikan adanya pemberian tanah kepada para Sanggha didaerah kalasan dari pembebasan pajak patapanpupalar di Muntilan. Pada masa pemerintahan Raja Balitung, perdagangan mulai berkembang dalam prasasti Purworejo (900 M), raja memerintah pusat-pusat perdagangan. Untuk keadaan perekonomian dinasti Syailendra tidak diketahiu dengan pasti mungkin juga tidak jauh berbeda dengan dinasti Sanjaya.
Kehidupan ekonominya bersumber pada usaha pertanian. Hal ini dapat dibuktikan adanya pemberian tanah kepada para Sanggha didaerah kalasan dari pembebasan pajak patapanpupalar di Muntilan. Pada masa pemerintahan Raja Balitung, perdagangan mulai berkembang dalam prasasti Purworejo (900 M), raja memerintah pusat-pusat perdagangan. Untuk keadaan perekonomian dinasti Syailendra tidak diketahiu dengan pasti mungkin juga tidak jauh berbeda dengan dinasti Sanjaya.
E. Kehidupan Sosial Budaya
Pada zaman Mataram, hubungan antara kalangan istana dan desa-desa cukup erat. Untuk menjaga keamanan terdapat berbagai peraturan yang harus ditaati oleh semua orang (pegawai maupun rakyat). Hal ini berarti menunjukkan bahwa masyarakat Mataram hidupnya sudah teratur. Kehidupan sosial masyarakat tersebut tidak jauh berbeda antara kerajaan dinasti Sanjaya maupun dinasti Syailendra. Keturunan raja Sanjaya yang beragama hindu mendirikan candi-candi di Jawa Tengah utara seperti candi di dataran tinggi Dieng yang dibangun antara 778-850 M, candi prambanan/ Loro Jonggrang (yang dibangun oleh Rakai Pikatan dan diteruskan oleh penggantinya dan selesai pada masa pemerintahan Raja Daksa 915 M), candi Sambisari, candi Ratu Baka dan lain-lain. Sedang pada dinasti Syailendra yang beragama Budha mendirikan candi mendut, pawon, borobudur, kalasan, sari dan sewu.
Pada zaman Mataram, hubungan antara kalangan istana dan desa-desa cukup erat. Untuk menjaga keamanan terdapat berbagai peraturan yang harus ditaati oleh semua orang (pegawai maupun rakyat). Hal ini berarti menunjukkan bahwa masyarakat Mataram hidupnya sudah teratur. Kehidupan sosial masyarakat tersebut tidak jauh berbeda antara kerajaan dinasti Sanjaya maupun dinasti Syailendra. Keturunan raja Sanjaya yang beragama hindu mendirikan candi-candi di Jawa Tengah utara seperti candi di dataran tinggi Dieng yang dibangun antara 778-850 M, candi prambanan/ Loro Jonggrang (yang dibangun oleh Rakai Pikatan dan diteruskan oleh penggantinya dan selesai pada masa pemerintahan Raja Daksa 915 M), candi Sambisari, candi Ratu Baka dan lain-lain. Sedang pada dinasti Syailendra yang beragama Budha mendirikan candi mendut, pawon, borobudur, kalasan, sari dan sewu.
daftar pustaka :
http://sugionosejarah.wordpress.com/2011/10/03/kerajaan-mataram-hindu/
http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Medang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar